Categories
Informasi

Pasar Antik Cikapundu Yang Tetap Bertahan Di Masa Pandemi

Pasar Antik Cikapundu – Selama kurang lebih berjalan 10 tahun , pasar Antik Cikapundu telah menjadi pusat magnet para wisatawan peminat barang antik.

Pasar Antik Cikapundu

Ada banyak barang antik dan kuno yang bisa ditemukan di tempat ini , mulai dari pernak pernik, teko zaman dulu, kamera analog, perangko, piring keramik, hiasan dinding, kaset vinyl dan kaset tape, alat musik, hingga televisi dan radio.

Memasuki masa pandemi saat ini , salah satu wisata barang antik terbesar di Kota Bandung ini mencoba untuk bertahan. Seperti yang terjadi pada Rahmat, salah satu pemilik toko Warung Jadoel yang mulai melirik usaha sejak 2019 lalu.

Rahmat sudah terjun ke dalam bisnis jual beli barang antik sejak tahun 2019 lalu. Baru satu tahun berjalan , ia sudah dihadapi dengan pandemi COVID-19 di 2020 yang membatasi kunjungan wisatawan dan jam operasional.

Namun ia tak pantang menyerah. Rahmat selalu mencari berbagai cara untuk bisa tetap bertahan dan melanjutkan usaha di bidang yang keluarganya tekuni itu.

“Penjualan pandemi awal bener-bener anjlok, apalagi pas lockdown. Pada waktu itu juga https://www.austineubanks.com/ walaupun enggak banyak tetap jualan online. Kalau sekarang udah mulai ramai lagi, walaupun enggak seramai biasanya. Dari yang beli sama yang sekadar jalan-jalan atau foto-foto,” ujar Rahmat

Tak hanya omset penjualan yang menurun , namun tingkat kunjungan wisatawan juga ikut turun sekitar 30%. Apalagi peminat barang antik di pasar antik Cikapundu ini didominasi oleh wisatawan mancanegara sementara regulasi membatasi tersebut.

“Ada (penurunan), kalau dari biasanya sekarang udah mulai baik. Kalau sekarang yang datang turun sekitar 30 persen dari sebelum pandemi. Kalau weekend biasanya (pengunjung) dari Jakarta, hari-hari biasa orang Bandung, Jawa, Surabaya, atau Luar Negeri,” ujarnya.

“Biasanya orang luar itu suka langsung lihat di tempat. Karena lebih mudah memilih dan tawar-tawar harga. Terus jenis barang yang dijual online dan di toko juga tidak semua bisa misal barang mudah pecah,” sambungnya.

Kini Rahmat mulai menjelajahi market place sebagai tempat penjualan barang anti miliknya. Hal yang sama juga dilakukan oleh penjual barang antik lainnya yang kini menjual barang mereka secara online.Bahkan penjualan daring bisa sampai ke pasar luar negeri.

Hal ini dilakukan agar perekonomian mereka masih tetap bertahan di tengah sulitnya masa pandemi seperti saat ini.

“Beberapa pedagang memang ada yang tutup toko, tapi mereka tetap jualan online. Mungkin ditutup karena sebagian masih kontrak tokonya,” ujarnya.

Memasuki masa pandemi saat ini , pasar antik Cikapundung buka setiap hari pukul 11.00 WIB sampai 19.00 WIB. Jika kalian adalah penggemar berat barang antik dan kuno bisa langsung ke tempat ini , barang kali ada barang antik yang kalian cari di sini. Namun harus tetap patuhi protokol kesehatan yang berlaku ya !